Tangan Kosong
Sabtu,
26 Oktober 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 77 Kali
Peserta Didik (PD) sering mendapatkan kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas. Terkadang beberapa dari mereka diminta melakukannya di aula dan bahkan di halaman sekolah. Gaya mereka berbicara di depan umum bermacam-macam.
Meskipun demikian, ada gaya yang hampir sama. Gaya dari PD kekinian. PD yang belajar di sekolah 30 tahun yang lalu tidak bisa memiliki gaya ini. Saat itu, mereka yang hidup tiga dekade yang lalu tidak memiliki daya dukung untuk bergaya kekinian.
Seorang PD diminta menyampaikan presentasi di depan kelas suatu hari. Dia memiliki gaya yang tidak kekinian. Dia tampak berbeda dalam berbicara. Gayannya alami. Semangat berbicaranya terasa. Kata-katanya jelas dan tertata. Seorang guru dan PD yang lain terlihat antusias mendengarkannya.
PD itu mengungkapkan keadaan sosial yang terjadi di Perancis. Pada tahun 1798 Revolusi Industri telah mengubah secara besar-besaran tatanan sosial di sana. Perubahan itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Dia melanjutkan, atas dasar kekhawatiran itu Auguste Comte, seorang filsuf dari Perancis, melakukan penelitian. Dia merancang instrumen penelitian untuk mengetahui pola perilaku masyarakat. Penelitian ilmiah itu kemudian dikenal dengan nama Sosiologi di awal Abad ke- 19.
Gaya tidak kekinian itu adalah dia berbicara tidak didukung dengan peralatan telepon genggam. Saat ini kebanyakan PD menggenggam telepon genggam saat presentasi dan menyanyi. Bahkan di hampir semua kegiatan, PD memanfaatkannya.
Saat berbicara atau menyanyi sambil melihat layar telepon genggam tidak tampak alami. Pemandangan itu terlihat aneh. Lawan bicara atau pendengar merasa terganggu dan tidak dihargai. Pembicara atau penyanyi seperti tidak sungguh-sungguh dalam menyampaikan pesan.
Ternyata gaya berbicara yang lama tidak selalu tertinggal zaman. Gaya berbicara tanpa alat bantu telepon genggam malah terlihat elegan. Berbicara dengan tangan kosong, PD itu terlihat profesional dan meyakinkan.(aa)