Nada Numerasi
Senin,
28 Oktober 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 87 Kali
Pembelajaran yang terkait dengan angka-angka biasa disebut numerasi. Guru Matematika memiliki ilmu tentang numerasi. Itu tidak diragukan lagi. Hanya saja, ada anggapan belajar angka-angka itu perlu konsentrasi tinggi. Harus fokus. Harus serius. Tidak boleh main-main.
Tidak heran ada orang yang mengatakan belajar Matematika itu sulit. Pembelajarannya menegangkan. Rumus-rumus aneh dan panjang menjadi halangan. Bilangan-bilangan disusun tidak berkesudahan. Banyak Peserta Didik (PD) hilang kesabaran. Sebagian mereka berharap pelajaran Matematika dihilangkan.
Seorang Guru Matematika sedang memimpin pembelajaran di suatu kelas. Saat itu dia memimpin pembelajaran Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Caranya memimpin pembelajaran tidak seperti anggapan belajar Matematika. Saat itu gayanya beda. Seperti bukan guru Matematika.
Guru itu merancang pembelajaran yang ceria. Suasananya jauh dari kesan pembelajaran Matematika. Pembahasan angka-angka tidak terlihat. Istilah-istilah rumit juga dihindarkan. Kerut di dahi PD yang melambangkan kesulitan menghilang.
Meskipun demikian, mereka tetap konsentrasi dan serius. Mereka duduk dalam kelompok. Guru itu menugaskan setiap kelompok tugas tertentu. Setiap kelompok dalam status siaga. Guru mereka akan memberikan perintah secara tiba-tiba. Mereka akan malu jika tidak siap dengan perintah guru. Kelompok lain akan bersorak “Huuu …!” jika ada kelompok yang keliru.
Jari telunjuk guru itu sakti. Kelompok yang ditunjuk guru, menyanyikan lagu. Satu karakter dari Profil Pelajar Pancasila dinyayikan. Kemudian guru itu menunjuk kelompok lain untuk meneruskan menyanyikan karakter berikutnya. Begitu seterusnya. Seluruh PD menyanyikan dengan penuh semangat pada bait atu karakter terakhir.
Suasana kelas pecah. Mereka sudah terhindar dari rasa resah. Secara tidak sadar mereka sudah berubah. Guru Matematika ternyata bisa memimpin pembelajaran dengan mudah.(aa)