Permulaan Positif
Jum'at,
29 Nopember 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 71 Kali
Mendapatkan kelasnya belum siap, apa yang akan dilakukan oleh seorang guru? Berbagai keadaan kelas bisa saja terjadi. Misalnya, peserta Didik (PD) tidak ada, ketika seorang guru masuk ke kelasnya sesuai jadwal.
Mungkin mereka masih di tempat lain bersama guru sebelumnya. Mereka perlu waktu untuk kembali ke kelas regulernya. Sebagian dari mereka mungkin pergi ke toilet. Sebagian lainnya bisa mampir ke kantin atau perlu sedikit waktu untuk istirahat.
Kemungkinan lain, PD tidak tertib saat seorang guru masuk ke kelas mereka. PD melakukan tindakan yang menyebabkan potensi pembelajaran tidak kondusif. Mereka bermain-main dengan gaduh.
Kemungkinan lainnya lagi, keadaan kelas belum bersih. Meja kursi tidak tersusun dengan rapi. Keadaan kelas tidak enak dipandang.
Reaksi seorang guru terhadap kelas yang belum siap bermacam-macam. Ada seorang guru yang mengungkapkan ketidaksenangannya. Dia menyampaikan kepada PD bahwa dia akan kembali ke kelas setelah kelas itu siap. Dia meninggalkan kelas sampai waktu tertentu.
Guru lain bisa mengungkapkan ketidaksukaannya dengan menyampaikan kata-kata yang membuat telinga panas. PD merasakan ketidaknyamanan.
Menjelang pukul 12 siang, seorang guru masuk suatu kelas sesuai jadwal. Dia menemukan kelasnya tidak bersih. Meja kursi juga tidak rapi.
Dia meminta beberapa orang PD membersihkan kelas. PD yang lain merapikan meja kursi. Mereka melakukan persiapan pembelajaran tanpa merasa tertekan.
Guru itu tetap berada di kelas sambil memantau proses penyiapan kelas. Ekspresi wajahnya datar. Tidak tampak kemarahan yang menakutkan. Suasana kelas tetap cair.
Saat kelas dan PD sudah siap untuk proses pembelajaran, guru itu menguatkan karakter PD tentang kebersihan kelas. Penguatannya dilakukan secara positif. Ditanggapi PD secara positif juga. Suasana positif memungkinkan pembelajaran menjadi kondusif.(aa)