Drama Olahraga
Rabu,
11 Desember 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 95 Kali
Dengan memegang pulpen dan kertas, seorang guru olahraga berdiri di depan Peserta Didik (PD). PD berdiri rapi dalam barisan. Mereka memperhatikan arahan guru. Mereka berada di halaman sekolah. Matahari bersinar cerah. Pohon-pohon mangrove yang hijau menyaksikan kegiatan mereka.
Tidak seperti biasanya, guru dan PD saat itu tidak mengenakan pakaian olahraga. Padahal saat itu jam pelajaran olahraga. Dalam jam itu mereka biasanya mengenakan pakaian olahraga. Kegiatan diawali dengan pemanasan. Aba-aba disampaikan seorang pemimpin kelas. Yang lain melakukan gerakan.
Hari itu berbeda. Pagi itu masih pukul 08.00. Mereka melakukan olahraga yang berbeda. Pakaian mereka juga berbeda.
Apakah mereka lupa jadwal olahraga?
Biasanya PD yang lupa berpakaian olahraga. Guru tidak pernah lupa berpakaian olahraga. PD yang tidak berpakaian olahraga biasanya mendapat “hadiah” khusus. Kecuali mereka yang sakit atau ada izin khusus.
Mereka tidak mengenakan seragam olahraga secara berjamaah. Tidak ada “hadiah” khusus yang diterima PD. Suara guru datar saja. Seperti tidak terjadi apa-apa.
Guru itu menyampaikan pesan yang berbeda juga. Tidak terkait dengan kegiatan olahraga. Dia mengingatkan PD agar mereka semua berperan. Kegiatan yang akan mereka lakukan mewakili kelas. Kualitas kegiatan itu bagaikan wajah kelas. Semakin baik kegiatan mereka, wajah kelas itu akan dipandang semakin indah.
Kegiatan olahraga pagi itu tidak melakukan gerakan olahraga. Mereka diam saja. Mereka diminta melakukan persiapan memerankan drama. Pementasannya dijadwalkan Minggu berikutnya. Mereka selanjutnya menuju kelas untuk berolahtaga memerankan suatu drama.(aa)