Mengawali pembelajaran siang itu, seorang Guru Agama Islam memimpin pembelajaran dengan menguatkan lagi kesepakatan kelas. Kesepakatan Kelas bisa dibuat oleh setiap guru mata pelajaran bersama Peserta Didik (PD). Kesepakatan itu dilaksanakan. Jika tidak dilaksanakan, “hadiah” khusus diberikan.
Salah satu kesepakatan PD dan guru itu adalah pemberian “hadiah” bagi mereka yang datang terlambat di kelas. “Hadiah” itu sesuai profesi guru itu, Guru Pendidikan Agama Islam. Telah disepakati bersama bahwa mereka yang datang terlambat diberikan “hadiah” berupa kesempatan membaca atau menghafalkan ayat-ayat Al Qur'an.
Datang terlambat diberikan hadiah?
Itu merupakan terobosan sang guru. Dia menghargai kehadiran PD. Kehadiran mereka diberi hadiah untuk membaca Al Qur'an. Pembaca dan pendengarnya mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi Nabi Muhammad SAW bersabda “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh kalinya.“
PD yang datang lebih cepat sebelum pembelajaran dimulai dan berniat menuntut ilmu karena Allah, mereka mendapatkan pahala. Mereka yang datang terlambat juga masih memiliki kesempatan mendapatkan pahala dengan membaca Al Qur'an.
Selanjutnya, guru yang sedang memimpin pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) itu menekankan bahwa pembentukan Karakter Pancasila itu penting. Akan tetapi, dia mengingatkan karakter itu perlu dilengkapi dengan akhlak dan adab.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. Karakter Pancasila berarti karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
PD yang karakter Pancasila berbeda perilaku dengan mereka yang tidak berkarakter Pancasila.
Karakter Pancasila semakin sempurna dengan dilengkapi adab dan akhlak. Secara garis besar adab merupakan perilaku manusia yang dihasilkan dari norma atau aturan. Sedangkan akhlak merupakan perilaku yang didorong oleh jiwa atau hati seseorang.
Selanjutnya secara lebih detil disebutkan bahwa adab mengutip jurnal Penerapan Adab Dan Akhlaq Islami Dalam Proses Belajar Mengajar Secara Online karya Rakhay Pradana Ipmawanputra, adab berasal dari bahasa Arab yang artinya budi pekerti, tata krama, dan sopan santun. Secara istilah adab diartikan sebagai keseluruhan sikap dan perilaku yang berlandaskan kepada aturan agama atau keyakinan suatu masyarakat.
Kemudian, akhlak secara bahasa memiliki pengertian sebagai sifat atau karakter. Sedangkan secara istilah, akhlak diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Perbedaan akhlak dan adab tampak pada sumber motivasi dari perilaku yang dimunculkan oleh seseorang. Adab keluar dari aturan atau norma yang bersifat memaksa. Sedangkan akhlak keluar dari jiwa atau hati yang dilakukan secara sukarela.
Itulah sebabnya guru Agama Islam itu menekankan perlunya karakter disempurnakan dengan adab akhlak.(aa)
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…
Copyright © 2017 - 2025 SMA Negeri 8 Balikpapan All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id