Mendapatkan peluang berada di Pontianak dan Sarawak, adik penjahit itu merasa seperti mendapatkan emas. Mendapatkan peluang emas. Dia mulai mencari informasi bagaimana dia bisa pergi ke Brunei Darussalam dari Kuching, Sarawak.
Sebelum hari pemberangkatan, dia mencari informasi apakah ada penerbangan dari Kuching ke Brunei Darussalam. Dia juga pesan hotel dekat tempat kerja kakaknya. Dia ingin ke Brunei Darussalam menemui kakaknyai.
Ternyata tidak ada penerbangan itu. Adanya dari Jakarta atau Kuala Lumpur.
Dia ingin tahu apakah ada sebuah kota di Sarawak dekat perbatasan Brunei Darussalam. Ternyata ada. Kota Miri. Ada penerbangan dari Kuching Ke Kota Miri. Satu jam penerbangan. Ada juga bus dari Miri ke Bandar Seri Begawan, Ibu Kota Brunei Darussalam. Sekitar 3 jam perjalanan. Kelihatannya rute itu bisa dipilih.
Saatnya tiba. Dia mendarat di Bandar Udara Internasional Kuching, Sarawak, Malaysia yang ada di pulau Kalimantan. Dia pamit dengan teman-teman yang akan menginap di Kuching. Dia melanjutkan perjalanan sendiri. Dia akan menginap di Brunei Darussalam. Dia berjanji bertemu teman-teman lagi keesokan harinya di Pontianak.
Penerbangan ke Kota Miri lancar. Setelah mendarat, dia bergegas menuju ke Terminal Bus Pujut, 4 kilometer dari pusat Kota Miri dengan menumpang taksi. Ada satu bus menuju Brunei pukul 15.45. Bus berangkat tepat sesuai jadwal. Harga tiketnya RM 50 atau Rp 175,000 dengan asumsi RM 1= Rp 3.500.
Penumpangnya hanya 3 orang. Sepasang orang bule dan dia. Sopir bus itu ditemani seorang kenek. Saat pengecekan imigrasi di perbatasan Malaysia dan Brunei Darussalam, di Kampung Tujoh.,ada seorang wanita paruh baya bergabung di bus kami menuju Bandar Sri Begawan.
Wanita itu orang Jawa yang sudah lama tinggal di Pontianak. Kemudian dia bekerja di Bandar Sri Begawan. Sebenarnya dia ingin pulang ke Pontianak. Tetapi passpornya bermasalah. Dia tidak bisa keluar dari Brunei Darussalam. Dia diminta kembali ke Bandar Sri Begawan. Jadilah dia teman ngobrol adik sepupu penjahit itu. Dia seorang asisten rumah tangga di Brunei Darussalam.
Menjelang maghrib, mereka sudah masuk kota Bandar Seri Begawan. Kenek bus menyarankan adik sepupu itu langsung turun dekat hotel yang dia pesan. Tidak perlu sampai terminal bus. Hotel yang dituju terlihat dari jalan raya. Hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai hotel itu.
Ternyata kenek dan sopir bus itu orang Jawa juga. Dunia memang sempit. Tiga negara berada dalam satu pulau besar. Di pulau Kalimantan terdapat negara Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.(aa)
Bersambung.
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…
Copyright © 2017 - 2025 SMA Negeri 8 Balikpapan All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id