Menenteramkan Hati

Sabtu, 08 Februari 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 256 Kali

Sepuluh menit sebelum waktu Sholat Jumat keadaan masjid sekolah masih sepi. Bahkan belum ada siapapun di dalam masjid itu. Karpet masjid terasa bersih. Debunya sudah disedot oleh anggota Ekstrakurikuler Rohis sehari sebelumnya. Kipas angin masih belum berputar. Pintu utama masjid sudah terbuka lebar.

Tidak lama kemudian, terdengar pengumuman di pengeras suara di kelas-kelas bahwa waktu Sholat Jumat kurang dari sepuluh menit. Peserta Didik (PD) laki-laki yang beragama Islam diminta segera datang di masjid.

Beberapa menit kemudian, beberapa PD mulai berdatangan. Mereka mendatangi mesin pencatat kehadiran di dekat pintu masjid sebagai bukti kehadiran mereka. Satu di antara jari mereka cukup ditempelkan di mesin itu secara bergantian. Setelah ada jawaban OK, data PD itu sudah tersimpan.

Mereka melanjutkan membersihkan hadas dengan berwudhu. Air untuk berwudhu tersedia dengan baik. Air wudhu menghiasi PD saat masuk ke masjid. Mereka duduk di dalam masjid secara acak. Posisi mereka di saf depan, tengah, dan belakang. Saf-saf itu tidak penuh. Putus-putus. Tidak lurus. Seperti bergerombol. Bahkan sebagian mereka masih ada yang memegang telepon genggam sambil menjalankan permainan.

Suasana persiapan sholat masih belum ideal.

Tetapi waktu sholat sudah tiba. Seorang PD mengumandangkan adzan pertama. Sebagian PD masih terdengar berbicara sampai adzan berkahir. Suasana masih belum kondusif. Belum khidmat.

Seorang PD dengan gamis hitam dan kopiah putih naik ke mimbar. Dia bertugas sebagai Khatib. Bacaan doa awal khutbah terdengar lancar dan tartil. Bacaannya terasa meyakinkan. 

Jamaah yang terdiri dari PD dan guru mulai hening. Didukung tata suara di masjid yang sangat jelas, ditambah suara khatib yang penuh motivasi, suasana semakin kondusif. Khatib bisa menyampaikan pesan dengan baik kepada jamaah.

Pesan khatib bisa sampai di hati sebagian besar jamaah. Tidak terdengar suara-suara dari jamaah. Pesan yang disampaikan khatib bisa menenteramkan hati mereka.(aa)