Muda Berpenghasilan

Sabtu, 08 Maret 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 142 Kali

Peserta Didik (PD) ini terlihat kalem. Dia juga terlihat pendiam. Tetapi, sekali diberikan pertanyaan, jawabannya tidak menggambarkan bahwa dia seorang pendiam. Kata-katanya keluar begitu saja dari lisannya secara berbondong-bondong. Seperti tidak bisa dibendung. Tidak hanya lancar, isi kata-katanya penuh makna. Penuh analisis. Nyata. Futuristik. Bahkan inspiratif.

Dia sedang duduk di sebuah gazebo bersama beberapa teman-temannya. Dia hanya ingin menikmati suasana yang cerah saat itu. Kecerahan cuacanya dipadu kesejukan. Pohon-pohon mangrove seperti menjadi tenda dan kipas angin. Teduh dan sejuk. Pohon-pohon yang tingginya mencapai bangunan tingkat dua itu menjadi alasan dia mendatangi tempat itu.

Tempat duduk sudah tersedia di tempat itu. Terbuat dari kayu, tempat duduk itu memanjang. Siapa saja akan merasa nyaman duduk di situ. Enak untuk nongkrong santai. Laksana kedai kopi. Tetapi tidak ada makanan dan minuman di situ. Keadaan itu malah aman untuk menjadi tempat berbincang. Mengungkapkan rencana masa depan. 

PD yang berjilbab itu terlihat sudah memiliki rencana masa depan yang menjanjikan. Analisis rencananya bahkan sudah dimulai sejak dia masih belajar di sekolah dasar. Rencana taktis dan masuk akal. Disesuaikan dengan potensi dirinya. Bahkan diarahkan oleh orangtuanya. Kolaborasi anak dan orangtua tercipta.

Tanda-tanda rencananya memiliki potensi keberhasilan, dia sudah membuktikan indikator awalnya. Dia sudah mulai menggeluti pemanfaatan platform digital. Dia memanfaatkannya tidak hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi juga dia mendapatkan uang. Status sebagai pelajar tidak menghalanginya mendapatkan penghasilan. Meskipun demikian, itu tidak mengganggunya dalam pembelajaran. Masih muda, dia bisa bisa memanfaatkan peluang. Dia bisa mendapatkan penghasilan tanpa melupakan rencana besar di masa depan.(aa)