Kesejukan Pagi

Minggu, 09 Maret 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 112 Kali

Proses pembelajaran pagi itu dimulai dengan cara berbeda. Satu di antara pembedanya adalah pagi itu dalam suasana puasa di Bulan Ramadan. Tidak terlihat botol-botol air minum di atas meja. Tempat-tempat makanan juga tidak ada. Pada bulan Ramadan Peserta Didik Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa memang tidak makan dan minum sejak sebelum waktu Sholat Shubuh sampai dengan setelah waktu Sholat Maghrib.

Pagi itu proses pembelajaran dimulai dengan pembacaan aya-ayat suci Al Qur'an dan pembacaan Kitab Suci selain Agama Islam. PD yang beragama Islam berada di kelas-kelas reguler. PD yang beragama selain Islam mengambil tempat di Laboratorium Kimia dan Perpustakaan. Masing-masing PD membaca Kitab Suci sesuai agama mereka.

Pembacaan Kitab Suci Al Qur'an dipimpin secara terpusat oleh dua orang PD. Satu orang sebagai pembaca ayat-ayat dan yang lain terjemahnya. Sementara PD yang berada di kelas menyimak melalui mushaf Al Qur'an atau telepon seluler mereka. Seorang guru membersamai PD di setiap kelas.

Kesejukan pagi itu terasa semakin sejuk. Hujan yang turun semalam sebelumnya bahkan sampai pagi mewarnai kesejukan suasana di kelas. Ditambah lagi pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an melalui pengeras suara di setiap kelas menambah pagi itu semakin sejuk dan syahdu. Suasana itu bisa dirasakan khidmadnya. Hampir semua PD fokus dengan Kitab Suci Al Qur'an dalam keadaan terbuka.

Mereka menyimak dan mendengarkan pembacaan Firman Allah. Sebagian PD terlihat ikut menirukan secara lirih pembacaan Firman Allah itu. Mereka terbawa suasana untuk ikut membaca. Pembaca Al Qur'an membacanya dengan suara merdu. Menyentuh kalbu. Suasana hening membisu. Hanya suara pembacaan Al Qur'an yang terdengar mengharu. Suasana pagi sejuk yang membuat semua selalu rindu.(aa)