Satu Guru

Senin, 10 Maret 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 142 Kali

Seorang guru menyampaikan ilmu kepada seluruh Peserta Didik (PD) di seluruh kelas. Pagi itu proses pembelajaran dirancang tidak seperti biasanya. Disesuaikan dengan keadaan. Saat itu proses pembelajaran disesuaikan dengan Bulan Ramadan. Bulan di saat PD dan Guru yang beragama Islam melaksanakan ibadah puasa.

Pembacaan Ayat-ayat Suci Al Qur'an sudah dilaksanakan sebagai pembuka proses pembelajaran pagi itu. Empat surah di akhir mushaf Al Qur'an dibacakan. Surah ke 111, 112, 113, dan 114 masing-masing bernama Al Lahab, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas. Terjemahan dibacakan di setiap akhir pembacaan setiap surah. Surah-surah itu dalam kelompok surah yang pendek. Meskipun demikian maknanya fundamental dan mendalam.

Rangkaian pembelajaran dilanjutkan dengan penambahan wawasan keagamaan. Tema besarnya tentang puasa. Seorang guru menguraikan tema itu melalui pengeras suara yang bisa didengarkan di setiap kelas. Dia myampaikamnya di lobi sekolah. Dia tidak menghadap lngsung ke PD. Dia menghadap ke mikrofon secara langsung. Dari situ, suara guru itu bisa didengarkan di seluruh kelas.

Dengan didampingi oleh wali kelas, PD di kelas masing-masing mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan guru itu. Suara pengeras suara mendominasi suasana. Pesan-pesan guru bisa didengarkan dengan mudah. PD bisa menambah wawasan tentang apa saja yang membatalkan puasa. Mereka juga bisa mendapatkan tambahan ilmu tentang hikmah puasa. 

Dalam satu waktu, biasanya PD mendapatkan ilmu yang berbeda-beda. Guru mereka berbeda pula. Tentu saja mata pelajaran yang dipelajari juga tidak sama. Tetapi, pagi itu seluruh PD dan bahkan guru yang berada di kelas mendapatkan tema ilmu yang sama. Guru-guru yang di kelas tidak berperan sebagai penyampai ilmu. Bersama PD, guru-guru itu juga mempelajari ilmu dari hanya satu orang guru yang tidak di hadapan mereka secara langsung.(aa)