Penyejuk Sore

Rabu, 19 Maret 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 227 Kali

Hujan sempat turun di tengah hari. Hujan itu membuat perencanaan kegiatan akan berubah. Perubahan itu akan membuat acara kurang semarak. Tempat acara menjadi terpisah-pisah. Kurang seru. Itu yang sempat dibayangkan oleh panitia. Rasa sedikit kecewa sempat muncul.

Secara berangsur matahari mulai memanasi bumi. Air yang membasahi lantai halaman sekolah mulai mengering. Mendung di langit menghilang. Langit biru memberikan harapan. Panitia mulai melakukan persiapan. Mereka yakin acara bisa dilaksanakan di halaman sekolah. 

Semua perlengkapan disiapkan. Terutama alas untuk duduk peserta kegiatan. Tempat duduk untuk ratusan Peserta Didik (PD), guru, tenaga pendidikan, dan tamu undangan.  Mereka duduk secara bersaf menghadap kiblat. Tempat duduk itu memang dirancang untuk dipakai untuk sholat Maghrib secara berjamaah.

Acara dimulai saat cuaca sangat cerah. Tidak terasa ada tanda-tanda baru turun hujan. Yang masih terasa suasana sejuk setelah hujan. Pembawa acara yang terdiri atas dua orang PD perempuan memimpin jalannya acara. Acara berbuka puasa bersama. 

Rangkaian acara sore itu dibuka dengan pembacaan Ayat-ayat Suci Al Qur'an, Surah Kedua, Al Baqarah, Ayat 183, 184, dan 185. Pembacanya seorang PD laki-laki yang mengenakan pakaian gamis berwarna hitam. Dia duduk di atas alas menghadap jamaah. Suaranya jelas dan tartil. Nada suaranya bisa dirasakan sampai hati. 

Sore yang cerah dan sejuk itu semakin terasa lebih sejuk. Kulit tubuh bisa merasakan kesejukan karena matahari sudah mulai tenggelam. Tetapi, hati juga terasa sejuk karena alunan Ayat-ayat Suci Al Qur'an.(aa)