Pilihan Langka

Jum'at, 09 Mei 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 52 Kali

Dua lulusan sekolah ini sedang duduk santai di lobi. Mereka tampak santai. Urusan mereka sepertinya sudah selesai. Bisa jadi mereka ingin menikmati suasana sekolah sedikit lebih lama. Mereka sudah dinyatakan lulus. Tidak ada kesempatan lagi bagi mereka pergi ke sekolah setiap hari.

Mereka sudah tidak mempunyai kelas lagi. Jadwal pelajaran juga tidak tersedia. Tidak ada guru dan wali kelas untuk mereka. Proses pembelajaran mereka di sekolah ini sudah selesai. Mereka perlu melanjutkan pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi.

Kedua lulusan itu memang sedang dalam proses untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Mereka sudah melewati proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Berdasarkan nilai rapor semester 1 sampai 5. Pengumuman hasil seleksi itu sudah ada. 

Satu di antara mereka dinyatakan tidak lulus di seleksi itu. Dia tidak menyerah. Usaha dilakukannya lagi. Dia mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes. Dia memilih satu program studi di seleksi itu. Hanya satu. Tidak ada pilihan lain. Dia sangat yakin dengan pilihan itu. 

Dia memilih keilmuan yang sesuai dengan kesukaannya. Bahasa merupakan bidang yang dia sukai. Tepatnya Bahasa Inggris. Dia sangat yakin kemapuan Bahasa Inggrisnya bisa diandalkan. Dia ingin mendalaminya lagi di bangku kuliah. Dia ingin menguasai empat keterampilan bahasa itu.

Dia masih harus bersabar. Pengumuman kelulusan seleksi itu masih lebih dari dua minggu lagi.

Lulusan yang lain, sudah lebih beruntung. Dia sudah diterima di suatu kampus negeri melalu jalur SNBP. Dia diterima di program studi sesuai dengan pilihannya. Pilihan yang dia sukai sejak dia belajar di sekolah ini. Dia menyukai kegiatan keagamaan. Agama Islam. 

Dia aktif berkegiatan di organisasi Agama Islam di sekolah. Dia pernah menjadi Khotib dan Imam Sholat Jumat di masjid sekolah. Pendidikan Agama Islam merupakan program studi yang dipilihnya. Bahkan dia mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Dia mendapatkan beasiswa kuliah penuh dan biaya hidup.

Kedua lulusan itu memilih program studi yang berbeda. Tetapi pilihan profesi mereka sama. Mereka memilih profesi sebagai calon guru. Itu merupakan pilihan langka bagi kebanyakan lulusan.(aa)