Kebinekaan Digital
Kamis,
03 Oktober 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 181 Kali
“Apakah nama suku saya, Pak? Saya diadopsi orang tua saya dari sebuah panti asuhan. Saya tidak tahu orang tua kandung saya,” tanya seorang Peserta Didik (PD) dalam pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Pembelajaran P5 dilaksanakan di sebuah Laboratorium Komputer. Guru pemandunya, Bapak Eko Yuli Sarwanto. Dia seorang Guru Informatika. Bersama PD, biasanya dia melaksanakan pembelajaran di laboratorium itu. Ruang itu sejuk dan dilengkapi dengan laptop dan layar interaktif.
Dimensinya Berkebinekaan Global, Elemen mengenal dan menghargai budaya, Sub elemen mendalami budaya dan identitas budaya. Tujuannya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai menginternalisasi identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa. PD berasal dari Kelas XII.
Guru fasilitator itu terdiam. Sebagai guru informatika, dia sama sekali tidak mengetahui jawabannya. Kemudian dia ingat bahwa guru bukan satu-satunya sumber belajar. Banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan. PD dan teknologi informatika termasuk beberapa diantaranya.
Bonusnya, PD yang lain juga ingin mengetahui jawaban itu. Sebagai PD yang hidup di zaman teknologi Informatika, mereka memanfaatkan peralatan di laboratorium itu. Mesin pencari informasi dimanfaatkan mereka. Ternyata jawabannya ada di mesin itu. Mereka merasa lega. PD yang bertanya mendapatkan jawaban dari teman-temannya.
Guru itu juga terbantu tanpa merasa malu. Ilmu tentang kebinekaan bisa ditemukan secara digital. Secara bersama-sama antara PD dan guru. Pembelajaran menjadi seru.(aa)