SMA Negeri 8 Balikpapan

Jl. AMD Gunung Empat RT. 14

Unggul, Asri, dan Kreatif

Demokrasi Warna

Selasa, 08 Oktober 2024 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 209 Kali

Satu warna sudah cukup. Ungkapan hati pada umumnya dituliskan dalam satu warna, biru saja atau hitam saja. Tinta satu warna dalam satu pulpen cukup untuk menuliskan pendapat. Kebanyakan Peserta Didik (PD) menggunakan tinta satu warna dalam menulis di atas kertas.

PD yang satu ini berbeda. Dia merasa satu warna tidak cukup untuk menuliskan ilmunya. Dia tidak mempedulikan tren teman-temannya yang suka simpel. Bahkan ada PD yang merasa biasa untuk meminjam alat tulis dari temannya. Dia rela membawa peralatan tulis warna-warni. Lebih berat bebannya. Tetapi dia menyukainya.

Lebih dari 30 tahun yang lalu, tidak banyak pilihan warna di sekolah. Papan tulis berwarna hitam. Kapur tulis berwarna putih. Suatu kemewahan saat tersedia kapur tulis berwarna-warni. Tidak sering PD menemukan tulisan papan tulis yang berwarna lebih dari satu. Tulisan buku-buku pelajaran pada umumnya hitam. Gambar-gambar di buku juga berwarna hitam. Soal-soal penilaian juga berwarna hitam.

Mulai awal abad ke- 21, penggunaan banyak warna mulai menghiasi kehidupan. Televisi, telepon pintar, mesin cetak, buku-buku pelajaran, alat-alat tulis mulai berwarna. Tetapi itu belum cukup mengubah kebiasaan kebanyakan PD untuk menggunakan tulisan lebih dari satu warna, 

Dalam satu kelas, tidak lebih dari 2 orang PD yang terbiasa menggunakan tulisan lebih dari satu warna. Itu hanya setara dengan 5,55% dari seluruh PD dalam satu kelas. Meskipun demikian, yang sedikit itu sudah mulai mewarnai tulisan di buku-buku di kelas. Kebebasan mengekspresikan warna juga sebagian dari demokrasi.(aa) 

  1. TULISAN TERKAIT
...

Drs. Ali Arham, M.Pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…

Selengkapnya

KATEGORI