Mau Mobil
Sabtu,
12 Oktober 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 119 Kali
Apakah bisa seorang guru meminta sebuah mobil dari Peserta Didik (PD)? Jawaban dari pertanyaan itu bisa beragam. Yang melihatnya dari segi etika, itu tidak etis. Dari sisi hukum, itu gratifikasi.
Tetapi, ada juga yang melihatnya dari sisi lain. Sejumlah orang tua PD yang memiliki rezeki lebih menawarkan mobil kepada seorang guru yang berprestasi. Momennya ketika guru itu berulang tahun. Guru itu diminta menyebutkan jenis mobil apa yang diinginkan. Maka guru itu menyebutkannya.
Pagi itu seorang guru Matematika mengajak PD untuk melaksanakan pembelajaran di luar kelas. Letaknya di halaman depan sekolah. Pepohonan rindang memayungi tempat favorit PD itu. Luas halaman itu sekitar 100 meter persegi. Di salah satu sisi halaman itu ada sebuah gazebo. PD dan beberapa orang guru sering memanfaatkannya untuk pembelajaran.
Di halaman itu, seorang guru dan PD melakukan kegiatan yang memungkinkan PD berlari kecil. Mereka bisa bergerak kesana kemari. Dalam posisi berdiri, guru itu memberikan instruksi kepada PD yang mengelilinginya. Wajah-wajah PD tampak cerah. Kebahagiaan menghiasi wajah mereka.
Beberapa kegiatan telah dilakukan PD. Semua PD aktif bergerak. Kemudian guru itu berdiri di tengah-tengah PD. Mereka bersiap-siap menunggu perintah guru. Sambil memutarkan badan agar semua PD mendengar, guru itu mengatakan, “Saya mau 1 motor dan satu mobil!”
Mendengarkan perintah itu, para PD tidak berselancar ke laman penjualan mobil dan motor. Mereka tidak mencari info harga mobil dan motor. Mereka tidak bertanya apa warna dan spesifikasi mobil dan motor yang diinginkan guru itu.
Mereka berlari kesana-kemari untuk menemukan kelompok mereka. Beberapa PD tampak bingung karena tidak menemukan kelompok. Semua PD tampak bergembira. Wajah mereka berseri-seri.
Itulah arti perintah guru ketika dia minta mobil dan motor. PD tersebut bisa memenuhi permintaan guru mereka.(aa)