Mengapresiasi Potensi

Selasa, 09 September 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 32 Kali

Murid ini masih belajar di Kelas X. Tetapi dia dianugerahi tubuh yang sehat dan tinggi proporsional. Selain itu, dia terlihat mendapatkan pengalaman hidup yang religius sejak dini. Setiap waktu Sholat Dhuhur, dia hampir selalu sudah siap di masjid sekolah.

Dia termasuk satu di antara murid-murid yang datang di masjid lebih awal. Tidak terlalu banyak murid yang sudah berada  di dalam masjid sebelum adzan dikumandangkan. Bergantian dengan beberapa orang temannya, dia biasanya bertugas untuk mengumandangkan adzan terutama pada waktu Sholat Dhuhur.

Banyak yang penasaran, siapa yang melantunkan adzan itu. Terutama mereka yang mendengarkannya dari luar masjid. Suaranya seperti orang dewasa. Nadanya enak didengarkan. Kebanyakan orang bisa menerima dan menikmati seruan adzannya. 

Sepertinya, banyak Murid yang menginginkan dia menjadi muadzin tetap di masjid sekolah. Meskipun demikian dia tidak mau mendominasi peran muadzin. Dia berbagi dengan teman-teman lain. Setiap orang memiliki daya tarik masing-masing. Tetapi saat melantunkan adzan, dia melakukannya dengan tulus dan terbaik.

Pendengar adzannya bisa merasakan kemerduan suaranya. Bagi yang selalu rindu dengan masjid, mereka tentu menyambut seruan itu untuk segera bergegas ke masjid. Allah SWT mengundang orang-orang beriman untuk segera ke masjid. Itu tanda ibadah sholat berjamaah segera dimulai.

Mutu sholat adalah ibadah pertama yang akan ditanyakan Allah SWT saat umatNya menghadapNya di akhirat nanti. 

Murid ini tidak hanya sebagai muadzin yang dikenal kemerduan suaranya di sekolah ini, tetapi dia juga diakui para juri di suatu lomba adzan di kota ini. Para juri mengakui dan mengapresiasi potensinya. Murid ini baru saja dinyatakan sebagai Juara I Lomba Adzan di kota ini.(aa)