Olah Rasa

Rabu, 03 September 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 74 Kali

Sejumlah murid ini berani tampil di hadapan ratusan teman-teman dan guru. Bahkan di hadapan tamu dari luar sekolah. Sebelum tampil, mereka melakukan serangkaian proses pembelajaran untuk persiapan. 

Mereka memilih teman. Menentukan tema dan pakaian. Memilih lagu untuk mengiringi gerakan. Melatih gerakan-gerakan itu. Menyampaikan izin kepada guru yang terjadwal saat mereka latihan. Mengejar materi pelajaran yang ditinggalkan. Mencari dana untuk menyewa pakaian. 

Mereka melalui semua itu sebagai penerapan belajar yang sebenarnya. Tidak sekedar teori. Praktik pembelajaran yang sesungguhnya. Mereka telah menerapkan Prinsip Pembelajaran Mendalam (PM): Berkesadaran, Bermakna, dan Menyenangkan.

Mereka berkesadaran untuk melakukan pembelajaran itu. Tidak ada yang memaksa mereka. Tidak ada honor berupa uang. Tidak pula dinilai oleh juri. Mereka melakukannya agar mereka bisa memberikan makna bagi mereka sendiri. Juga bermanfaat bagi berwarnanya acara pada hari itu. Sebagai tambahan, mereka juga senang dan gembira melakukannya.

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran itu, mereka telah mengolah pikiran. Berbagai hal dipikirkan sebelum, pada saat, dan setelah penampilan. Mereka perlu memahami konsep gerakan dan maknanya. Gerakan diselaraskan dengan musik. Kemudian mereka mengaplikasikan gerakan itu. Terakhir, mereka merefleksi apakah gerakan mereka sudah sesuai dengan harapan.

Mereka telah menerapkan siklus pembelajaran yang dikenal dengan tiga Pengalaman Pembelajaran: Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi.

Prinsip dan Pengalaman Belajar telah mereka jalani dengan Olah Pikir. Mengasah kemampuan berpikir. Penampilan tari mereka memancarkan keindahan. Istilah lainnya ada estetika di sana. Baik mereka yang tampil atau mereka yang menyaksikan tari itu, semuanya sedang dalam proses olah rasa. Merasakan keindahan dengan simbol gerakan tari. Simbol tanpa kata-kata.(aa)