Mandiri Komunikasi

Kamis, 04 September 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 54 Kali

Hari Sabtu biasanya hari libur. Tetapi pada hari Sabtu di minggu terakhir bulan lalu sejumlah murid dan tenaga kependidikan tetap pergi ke sekolah. Mereka adalah panitia Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-80 dan HUT sekolah ini yang ke-21.

Panitia inti sedang mengkoordinir kegiatan pagi itu. Ada dua lomba eksternal dan satu lomba internal segera dimulai. Lomba eksternal merupakan lomba yang diikuti oleh murid dari luar sekolah ini. Sebaliknya, yang internal diikuti oleh murid dari sekolah ini.

Penonton lomba itu boleh siapa saja. Ada tiket masuk untuk mereka. Mereka bisa berasal dari orang tua peserta lomba atau murid-murid dari sekolah lain. Siapa saja boleh menjadi penonton.

Meskipun demikian, mereka diminta untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Barang-barang tertentu yang dikategorikan membahayakan tidak boleh dibawa masuk ke tempat kegiatan. Ada panitia yang didukung pihak keamanan dari luar sekolah ditugaskan untuk memastikan itu. Mereka mengecek tas penonton sebelum masuk ke lokasi kegiatan.

Di lokasi kegiatan, ada tenan-tenan yang menyediakan makanan dan minuman. Penonton tidak perlu kuatir kelaparan atau kehausan. Harganya juga terjangkau. Menunya kekinian. 

Panitia belajar untuk mengelola kegiatan itu secara mandiri. Mereka langsung mengatur semuanya. Kelancaran dan keamanan kegiatan menjadi fokus mereka. Pihak sekolah berperan sebagai fasilitator dan memastikan kegiatan itu aman.

Panitia inti memanfaatkan alat komunikasi tanpa kabel. Dengan alat itu mereka mengatur acara. Di dada mereka ditempelkan alat itu. Pesan melalui suara bisa mereka dengarkan dan sampaikan. Komunikasi dua arah bisa dilakukan. Mereka sedang belajar untuk mencapai Dimensi Profil Lulusan (DPL): Mandiri dan Komunikasi.(aa)