Komunikasi Kolaborasi

Sabtu, 30 Agustus 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 69 Kali

Jumlah murid ratusan. Guru dan tenaga kependidikan berjumlah puluhan. Di hari kerja, mereka berada di satu lingkungan. Di lingkungan sekolah. Saling berinteraksi. Saling berproses dalam pembelajaran: Intrakurikuler, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler.

Interaksi mereka sering mulus. Kadang-kadang tidak mulus. Sebagai makhluk sosial, mereka memiliki berbagai tipe dan latar belakang yang berbeda. Perbedaan itu suatu saat menjadi kenikmatan karena adanya keselarasan. Di saat tertentu perbedaan itu membuat suasana tidak selaras. 

Begitulah siklus berinteraksi dalam suatu lingkungan atau ekosistem. Yang paling penting adalah bagaimana keselarasan itu diupayakan tetap terjaga. Tetap menjadi solusi bersama.

Dalam mengelola interaksi itu agar tetap selaras, guru dan tenaga kependidikan menjadi penanggung jawabnya. Mereka dibantu oleh perwakilan murid yang tergabung dalam Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). 

Peran kedua organisasi itu sangat dirasakan dalam membantu interaksi proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Terutama dalam pembelajaran Ekstrakurikuler. Pengurus dan anggota organisasi itu saling bekerjasama untuk melaksanakan beberapa kegiatan.

Ketua kedua organisasi itu murid perempuan. Pengurus keduanya kebanyakan juga perempuan. Tidak ada permasalahan gender. Tetapi jumlah murid di sekolah ini memang kebanyakan perempuan.

Dalam berbagai kegiatan, kedua murid berjilbab itu tampak bersama. Mereka bukan sekedar teman baik. Tetapi mereka memang sering berkomunikasi sebagai ketua organisasi. Masing-masing juga berkomunikasi dengan anggotanya tentang suatu hal.

Kemudian mereka berbagi tugas untuk melakukan suatu pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Berbagi tugas itu dalam rangka berkolaborasi. Bergotong royong. Komunikasi dan Kolaborasi merupakan dua dari 8 Dimensi Profil Lulusan.(aa)