SMA Negeri 8 Balikpapan

Jl. AMD Gunung Empat RT. 14

Unggul, Asri, dan Kreatif

Juara Sejati

Senin, 19 Mei 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 325 Kali

Di hadapan teman-teman dan guru, kedua Peserta Didik (PD) itu menuturkan pengalaman inspiratif. Gaya mereka santai dalam menyampaikan pengalaman. Padahal tidak semua PD bisa menyampaikan pengalaman di depan orang banyak sesantai itu. 

Percaya diri tetapi santai. Seperti bertutur sesama teman di kelompok kecil. Padahal mereka berbicara di depan ratusan teman-teman dan puluhan guru-guru mereka. Mereka menceritakan pengalaman di suatu Jumat pagi yang dikenal dengan Jumat Inspirasi. Tidak setiap hari Jumat. Hanya satu kali dalam sebulan.

Waktunya terbatas. Jumlah penutur inspirasi juga terbatas karena waktu. Bisa saja banyak PD yang ingin menyampaikan pengalaman. Bisa saja kebanyakan dari mereka ingin tampil. Tetapi tidak semua berani. Tidak semua sanggup menyampaikan pengalaman inspiratif. Bisa jadi ada kisah inspiratif belum tergali. Belum ada yang membantu memfasilitasi.

Mereka yang sudah tampil bukan hanya karena berani, tetapi kisah mereka memang menginspirasi. Bahkan kisahnya bisa dinilai sebagai inspirasi tingkat tinggi untuk ukuran setingkat PD.

Dua orang PD itu mewakili teman-teman dalam tim ekstrakurikuler Futsal. Futsal merupakan olahraga yang sangat digemari remaja. Tim mereka sangat solid. Pertemanan mereka dalam tim juga erat. Mereka berjuang bersama. Suka dan duka sudah biasa mereka alami. Prestasi tingkat, kota, provinsi, bahkan nasional sudah pernah mereka rasakan.

Menjadi juara pasti dambaan setiap orang.

Semua orang siap menjadi juara.

Apakah setiap orang siap kalah bahkan sebelum bertanding?

Satu di antara kedua penutur itu mengalami cedera saat dia mengikuti pertandingan futsal. Salah satu kakinya harus dioperasi.

“Operasi itu sakit”, tuturnya sambil mengulang mengatakannya lagi bahwa itu benar-benar sakit. 

“Tetapi lebih sakit lagi bahwa saya tidak bisa lagi bermain futsal setidaknya dalam waktu dekat”, katanya dengan gaya agak tertawa.

Dia bisa tertawa dalam kepedihan itu bukan perjuangan yang gampang. Bisa saja dia menjadi frustasi jika bukan karena orang tua, guru, dan teman-teman satu tim. Dia mendapatkan dukungan dalam “kekalahan” tanpa bertanding itu. Dia diyakinkan bahwa futsal bukan satu-satunya jalan untuk kesuksesan. Masih banyak jalan lain untuk sukses.

Dengan berbagai dukungan itu, dia bisa menerima kenyataan itu. Benar-benar bisa menerima. Dia bisa menjalani kehidupan dengan biasa. Dia bisa menerima kemenangan sekaligus kekalahan. Itu juara sejati.(aa)

  1. TULISAN TERKAIT