Peringkat Satu

Minggu, 01 Desember 2024 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 162 Kali

Pembukaan pembelajaran pagi itu terasa sejuk. Sebelum doa dibacakan di jam pelajaran pertama, seorang guru Kimia sudah siap di kelas. Hampir semua Peserta Didik (PD) sudah hadir. 

Setelah pembacaan doa, guru itu memberikan pengantar pembelajaran. Dia menanyakan apakah PD sudah sarapan. Jawabannya sudah dan belum. Apapun jawabannya tidak menjadi masalah. Yang belum sarapan biasanya melakukannya saat jam istirahat. Mereka semua tampak sehat dan siap belajar. 

Kesejukan pagi itu bisa saja terganggu. Beberapa PD baru datang dan masuk kelas. Respon guru sangat menentukan. Jika guru itu melarang mereka masuk kelas, suasana menjadi berubah. Apalagi jika guru itu berkata hal negatif kepada mereka, kesejukan akan ternoda. 

Guru itu menanyakan dengan nada datar alasan terlambat saat mereka sudah duduk. Mereka menjawab dengan tenang. Alasannya bisa diterima. Pembelajaran kembali dilanjutkan.

Guru itu mengafirmasi kehadiran PD di kelas itu. Dia juga mengapresiasi PD yang membawa bekal dari rumah. Mereka terhindar dari ketidaknyamanan antri di kantin. Begitu waktu istirahat tiba, mereka bisa langsung menikmati bekal mereka.

Prestasi kehadiran PD di kelas itu juga membanggakan. Sampai pertemuan saat itu, mereka mendapatkan posisi Peringkat Ketiga dari 25 kelas. Data kehadiran PD per kelas tercatat setiap hari. Rekapitulasi kehadiran PD seluruh kelas sampai hari sebelumnya terdata secara akurat. Setiap PD memiliki persentase kehadiran. Rata-rata kehadiran PD di kelas itu tertera di Jurnal Kelas yang dicetak setiap pagi. 

Guru itu mengharapkan PD di kelas itu nihil di hari-hari berikutnya. Nihil artinya nol. Yang tidak hadir nol. Artinya PD hadir semua setiap hari.

Apabila setiap hari PD bisa hadir semua, prestasi kehadiran mereka akan meningkat. Walaupun itu mereka akui berat, tetapi bukan tidak mungkin bisa dicapai. Persentase kehadiran mereka bisa saja menjadi Peringkat Satu.(aa)