Keringat Digital
Jum'at,
01 Nopember 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 67 Kali
Sejumlah Peserta Didik (PD) berdiri memperkenalkan diri di halaman sekolah. Mereka menghadap ke sebuah kamera. Seorang PD merekam gambar dan suara mereka. Hasil rekamannya akan diserahkan kepada guru mereka. Itu cara Generasi Z mengumpulkan tugas kepada guru.
Tujuan awal PD melakukan rekaman itu untuk mengumpulkan tugas. Mereka berharap untuk mendapatkan nilai yang bagus dari rekaman itu. Nilai dari guru menjadi tujuan mereka. Jika diperlukan, mereka akan memberikan narasi suara atau teks pad rekaman itu. Bahkan mereka bisa menambahkan animasi agar rekaman itu menjadi menarik.
Pada saat itu, PD tidak mengandalkan dua ibu jari mereka untuk menyelesaikan tugas. Biasanya dua jari mereka menjadi andalan saat mengoperasikan telepon pintar. Dua ibu jari mereka bebas saat itu. Bahkan telepon genggam tidak berada di tangan mereka. Hanya PD yang merekam memegang telepon pintar.
Setelah perkenalan, PD dibagi menjadi dua kelompok. Seperti pada pertandingan sepak bola, ada dua tim yang bermain. Akan tetapi, kedua kelompok itu tidak menggunakan bola. Satu kelompok berjaga di tempat yang ditentukan. Kelompok yang lain berusaha menyerobot masuk tanpa tersentuh penjaga. Tidak tersentuh berarti lolos atau aman. Jika tersentuh berarti pemain itu gagal melanjutkan permainan. Posisi pemain berganti saat ada pemain tersentuh penjaga.
Permainan itu tidak cenderung mencari pemenang. Dalam permainan itu, PD tampak bergerak dan mencari strategi. Hasil dari gerakan lari ke sana kemari, badan PD mulai basah dengan keringat. Mereka juga bersemangat. Itulah permainan yang direkam secara digital, tetapi PD mendapatkan keringat sehat.(aa)