Saat hendak tidur di kamar hotel, Alam ingin tidur selama mungkin. Dia ingin mengobati kelelahan dan ketegangan selama hampir sehari semalam. Dia merindukan untuk segera tidur. Melihat kasur dan bantal, dia merasa seperti mendapatkan emas berlian.
Tetapi, dia masih menahan agar tidak segera tidur. Dia mengatur alarm di telepon genggamnya. Alarm akan berbunyi dalam dua setengah jam. Dia akan bangun menjelang sholat waktu sholat Subuh.
Keraguan ada dalam hatinya. Apakah sebaiknya dia tidak tidur saja? Dia kuatir dia tidak bisa bangun dalam dua setengah jam. Kalau dia tidak tidur apakah dia kuat berjaga selama itu? Sebelum keputusan itu dibuat dengan sadar, rasa kantuk yang memutuskan.
Dia tertidur begitu saja.
Alarm semestinya berbunyi seperti yang direncanakan. Tetapi, sepertinya alarm itu tidak berbunyi. Atau, bunyi alarm itu tidak mampu membangunkannya.
Alam bangun ketika sinar matahari mulai masuk melalui celah jendela kamarnya. Dia terkejut. Dia tidak bisa bangun sesuai rencana. Dia kehilangan waktu Subuh yang premium.
Dia bergegas melaksanakan sholat Subuh.
Merasa waktu tidurnya kurang, dia menambah sedikit tidurnya. Alarm diatur berbunyi dalam satu jam. Telepon genggam diletakkan di dekat telinganya. Dia harus bangun sesuai rencana. Kalau tidak, dia bisa tertinggal pesawat lagi.
Saat pemeriksaan tiket di Bandara Miri, seorang petugas masih mengenal Alam. Dia “mencandai” agar Alam tidak ditinggalkan pesawat lagi.
Jadwal penerbangan Alam ke Pontianak sekitar pukul sepuluh. Dia punya waktu cukup untuk menambah istirahat di Hotel Transit Inn. Hotel strategis dan ekonomis.(aa)
Bersambung.
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…
Copyright © 2017 - 2025 SMA Negeri 8 Balikpapan All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id