SMA Negeri 8 Balikpapan

Jl. AMD Gunung Empat RT. 14

Unggul, Asri, dan Kreatif

Tidak Internasional

Minggu, 05 Januari 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 147 Kali

Rombongan teman-teman Alam datang di Bandara Supadio Pontianak. Alam bergabung lagi dengan mereka. Sebagian dari mereka bertanya kemana saja Alam selama dua hari dua malam. Jawaban Alam bervariasi. 

Jika yang bertanya terlihat serius, Alam menjawab dia ke Brunei. Jawaban yang lain cukup dengan senyum.

Alam kembali bergabung dengan teman-temannya. Mereka akan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan langsung sore itu. Segala sesuatunya sesuai rencana. Pesawat baling-baling mengangkut mereka sesuai jadwal. 

Di dalam pesawat, Alam tidak tidur. Biasanya, dia tidak tahu kapan lepas landas dan kapan mendarat. Dia biasanya tidur sepanjang penerbangan.

Alam mengingat kembali perjalanan dari awal sampai dia di dalam pesawat tujuan Balikpapan.

Jadwal utama bersama rombongan: hari pertama Pontianak, hari kedua Kuching Sarawak, hari ketiga Pontianak dan lanjut ke Balikpapan. Alam meminta izin ketua rombongan untuk memodifikasi jadwal: Pontianak, Kuching, Brunei Darussalam, Pontianak-Balikpapan.

Rencana Alam tidak sesuai dengan jadwal. Yang terjadi: Pontianak, Kuching, Brunei Darussalam, Kuching, Pontianak.

Dari ketidakmulusan perjalanannya, Alam malah mendapatkan fakta penting. Fakta bahwa banyak orang Indonesia, khususnya orang dari Kalimantan Barat pergi ke Sarawak dari Pontianak melalui udara. Mereka bekerja, menyekolahkan anak mereka, berobat, dan berwisata.

Setidaknya, ada dua penerbangan internasional dari dan ke Pontianak pada bulan April tahun 2018. Pontianak-Kuching dan Pontianak-Miri, masing-masing penerbangan langsung dan pergi-pulang. Yang menarik, penumpang dalam penerbangan itu kebanyakan orang Indonesia. Turis manca negara dalam penerbangan lebih sedikit. 

Saat ini, Alam tidak bisa lagi mengulang perjalanan seperti itu. Pulau Kalimantan sebagai pulau terbesar di Indonesia dan memiliki tiga negara tidak bisa lagi dijangkau lewat udara dari Pontianak. 

Bandara Supadio Pontianak tidak berstatus sebagai bandara internasional. Tidak ada lagi penerbangangan Pontianak ke Sarawak sejak April 2024. 

Alasan utamanya, lebih banyak orang Indonesia yang pergi ke luar negeri. Dan, lebih banyak pula uang Rupiah dibelanjakan di sana.(aa)

Selesai.

 

  1. TULISAN TERKAIT
...

Drs. Ali Arham, M.Pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…

Selengkapnya

KATEGORI