Mengagumi Alam

Sabtu, 11 Januari 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 67 Kali

Duduk di atas alas secara lesehan, sejumlah Peserta Didik (PD) sedang menuntut ilmu. Mereka berteduh di salah satu gazebo. Di sekeling mereka hamparan padang rumput luas menyaksikan pembelajaran mereka. Beberapa gazebo berdiri kokoh di sekitar mereka. Gazebo-gazebo itu seperti sedang menunggu pengunjung. Mereka tampak belum berpenghuni.

Saat itu hari Sabtu pagi. Cuaca cerah. Matahari bersinar memanasi padang itu. Hampir tidak ada pohon untuk berteduh. Terik sinar matahari mengundang tubuh berpeluh. Tidak ada payung yang bisa disentuh. 

Kontur tanah di padang itu tidak rata. Agak berbukit. Berjalan di atasnya memerlukan tenaga ekstra. Mobil dan sepeda motor harus berhenti di tempat parkir. Pengunjung perlu berjalan kaki ke tempat yang dituju. Setidaknya sejauh panjangnya lapangan sepak bola. Mungkin pemilik wahana itu sengaja “memaksa” agar pengunjung berjalan kaki. Kebanyakan orang zaman sekarang kurang berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, pengunjung diharapkan menjadi sehat.

Berjalan kaki di bawah terik matahari akan menjadi paket komplit untuk sehat. Ditambah pemandangan indah dan serba hijau. Pengunjungnya diharapkan terhindar dari rasa galau. Menikmati alam yang terlihat memukau. Alam itu dikenal dengan Bukit Kebo.

Letaknya di antara Jalan Kesatrian dan Jalan Proklamasi. Di antara Kilometer 8 Jalan Balikpapan Samarinda dan Jalan Mulawarman, Manggar Balikpapan Timur. Jalan itu menghubungkan Kecamatan Balikpapan Timur dan Balikpapan Utara. Jalan itu juga beriringan dengan Jalan Tol Balikpapan Samarinda, di antara Gerbang Tol Manggar dan Kariangau.

Dinamakan Bukit Kebo, di bukit itu terdapat sejumlah kerbau. Mereka hidup relatif alami. Ada kubangan lumpur sebagai tempat mandi mereka. Di tempat itu, tersedia wahana wisata yang relatif baru. Bisa juga dijadikan tempat untuk menuntut ilmu.(aa)

Bersambung.