Seorang Peserta Didik (PD) bersiap pulang. Proses pembelajaran yang terjadwal di kelas sudah usai sore itu. PD itu beruntung dia bisa pulang dengan mengendarai sepeda motor. Dia bisa pergi dan pulang sekolah dengan nyaman. Dia bisa mengatur waktu perjalanannya dengan fleksibel.
Tidak ada jalur angkutan umum menuju ke sekolahnya. Letak sekolahnya tidak di jalan utama kota. Bahkan tidak di jalan utama kelurahan. Beberapa tamu yang baru pertama berkunjung ke sekolah itu mengaku sempat tersesat. Meskipun tidak terletak di jalan utama, sekolah itu memiliki beberapa jalan untuk dipilih.
Dengan demikian aplikasi peta digital juga bisa memberikan beberapa pilihan jalan untuk dilewati. Pilihan itu bisa membuat tamu merasa bingung. Beberapa tamu yang baru pertama kali datang di sekolah biasanya mengawali ceritanya dengan “ketersesatan” itu.
Saat ini pilihan moda transportasi semakin bertambah. Meskipun tidak ada jalur kendaraan umum, masih ada jasa kendaraan dalam jaringan. PD tinggal pesan. Beberapa menit kemudian kendaraan datang. Meskipun demikian, pemesanan itu tidak selalu mulus saat mereka ingin pulang.
Pada saat yang sama ratusan PD bergegas meninggalkan sekolah. Pintu gerbang penuh sesak dengan kendaraan yang hendak keluar dari sekolah. Ada juga sebagian mereka berjalan kaki untuk bertemu penjemput di luar gerbang. Termasuk penjemput kendaraan dalam jaringan.
PD yang ingin bertemu dengan pengemudi kendaraan dalam jaringan memerlukan usaha ekstra. Mereka tidak mengenal para pengemudi itu. Puluhan pengemudi itu juga perlu kerja keras untuk mengenali calon penumpang di tengah-tengah kerumunan ratusan PD.
Oleh karena itu, PD yang bisa mengendarai sepeda motor sendiri perlu bersyukur. Mereka bisa mengatur perjalanan mereka sendiri. Mereka tidak perlu mencari penjemput.
Pada sore itu, selain memiliki fasilitas kendaraan sendiri, seorang PD juga memiliki nilai plus. Belum banyak PD yang lain memiliki hal itu. Dia memiliki komitmen kuat untuk dirinya sendiri. Dia juga mendukung visi sekolah dalam hal peduli lingkungan.
Dia melakukannya dengan sukarela. Dia terlihat santai saja melakukannya. Tidak tampak ada tekanan. Tidak juga merasa malu melakukannya. Bisa jadi tindakan itu tidak disukai PD yang lain. Tetapi, dia melakukannya. Dia membersamai sampah sendiri. Sekantong kecil sampah digantungkan di sepeda motornya. Dia membersamai sampah itu pulang. Dia seperti menggantungkan sekantong belanjaan dari suatu toko.(aa)
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…
Copyright © 2017 - 2025 SMA Negeri 8 Balikpapan All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id