Menikmati Belajar

Minggu, 16 Februari 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 139 Kali

Kompor dengan dua mata api menyala. Biru api terlihat bersahabat. Tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk memanaskan sebuah panci dan wajan. Api besar menjadi lawan, api kecil menjadi teman. Sebagai teman, api itu bisa dimanfaatkan untuk sejumlah keperluan.

Setelah pembelajaran utama selesai pada hari Jumat, beberapa Peserta Didik (PD) masih bertahan di sekolah. Mereka memanfaatkan waktu setelah ibadah Sholat Jumat usai. Mereka melanjutkan belajar. Mereka anggota Ekstrakurikuler Tata Boga.

Di dapur sekolah, mereka belajar lagi. Pembelajaran yang berbeda. Tempatnya beda. Jumlah PD beda. Hanya ada sedikit PD. Laki-laki dan perempuan. Mereka saling bekerja sama. Tujuan mereka sama. Menghasilkan suatu produk.

Mereka tidak sendiri. Seorang pelatih membersamai mereka. Pelatih yang sangat berpengalaman dengan pekerjaan dapur. Dia menginginkan PD itu memaksimalkan potensi mereka. Juga memanfaatkan peluang yang ada di sekolah. Peluang potensi ekonomi. 

Setiap hari, hampir ada seribu orang di sekolah. Setiap individu memiliki keperluan masing-masing. Di antaranya makanan. Mereka memiliki selera tidak sama. Sebagian makanan mereka sudah tersedia di kantin dan koperasi sekolah. Meskipun demikian, belum semua jenis makanan tersedia. Masih ada jenis makanan tertentu belum tersedia.

Apa yang mereka lakukan di dapur merupakan proses belajar dengan berpikir kritis. PD itu menyalurkan bakat dalam bidang masak memasak. Di sisi lain, ada potensi ekonomi di sekolah mereka. Bakat mereka bisa dikembangkan. Dengan bakat itu mereka berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan.  

Omzet mereka tidak banyak. Mereka belum dalam tingkat profesional. Mereka belum bisa melakukan kegiatan itu setiap hari. Mereka belum mampu menerima pesanan dalam jumlah besar. Mereka masih dalam proses belajar.

Pembelajaran yang mereka pilih sendiri. Cara belajar yang mereka sukai. Waktu belajar yang mereka sepakati. Makanan dari hasil belajar itu bisa mereka nikmati. Juga ada peluang menambah uang saku di kantong mereka sendiri.(aa)