SMA Negeri 8 Balikpapan

Jl. AMD Gunung Empat RT. 14

Unggul, Asri, dan Kreatif

Enak Bergizi

Selasa, 18 Februari 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 166 Kali

Perawakannya tinggi. Badannya proporsional. Semangatnya jelas terlihat. Meskipun saat itu dia baru menyelesaikan proses pembelajaran yang panjang. Dia tetap terlihat kuat. Diduga kuat Peserta Didik (PD) ini mendapatkan asupan gizi yang cukup. 

Sore itu, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 17.00. Itu artinya dia sudah menyelesaikan pembelajaran utama satu jam sebelum itu. Dia tidak langsung pulang. Dia masih bertahan di sekolah untuk suatu kegiatan. Suasana di sekolah mulai sepi. Dia sendiri saja melangkahkan kaki.

Langkahnya tampak mantap. Ciri langkah seseorang dengan percaya diri yang tinggi. Itu menggambarkan pemilik kaki yang masih memiliki energi. Dia berjalan sendiri. Menelusuri teras menuju lobi. Dia menikmati sore dengan santai.

Seperti kebanyakan PD yang lain, dia memggelantungkan tas di punggung. Tas punggung berwarna hitam terlihat sarat dengan buku-buku. Tas andalan hampir semua PD. Sebutannya tas punggung. Ukurannya macam-macam. Tergantung yang selera pemiliknya.

Selain tas punggung, PD itu menenteng dengan tangannya sebuah tas kecil. Warnanya abu-abu. Isinya bekal makanan dan minuman. Tas itu dibawa dari rumah. Dengan bangga dia mengatakan Ibundanya menyiapkan makanan dan minuman itu. Menunya berganti setiap hari. Ibundanya mengetahui selera anaknya. Setiap hari PD itu melahap dan menghabiskan bekal itu.

Menu yang disiapkan Ibundanya tidak hanya berdasarkan selera, gizi juga menjadi pertimbangan. Suatu hari Ibundanya sengaja menyiapkan menu tertentu. Dia mengatahui anaknya tidak menyukainya. Tetapi menu itu tetap “diperjuangkan” agar anaknya bersedia memakannya. Nilai gizi makanan penting bagi anaknya. 

Kedua Ibu dan anak itu sama-sama pejuang. Ibu itu pejuang gizi untuk anaknya. Anaknya pejuang untuk menghormati apa saja menu yang dihidangkan Ibundanya. Menu yang dirasakan enak dimakannya. Jika tidak berkenan dengan makanannya, PD itu “hanya” tidak memakannya. Tanpa mencelanya.

PD itu tidak suka makan ikan. Dia tidak tahu sebabnya. Setiap dihidangkan, dia tidak mau makan ikan itu. Tentu Ibundanya berharap suatu saat anaknya bisa makan ikan yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi.(aa)

  1. TULISAN TERKAIT
...

Drs. Ali Arham, M.Pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…

Selengkapnya

KATEGORI