SMA Negeri 8 Balikpapan

Jl. AMD Gunung Empat RT. 14

Unggul, Asri, dan Kreatif

Berat Hati

Rabu, 05 Maret 2025 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 158 Kali

Tiga tahun bisa dirasakan lama atau sebentar. Apapun yang dirasakan pasti ada hal-hal yang bisa dikenang dalam kurun waktu itu. Kenangan itu yang menggerakkan kaki sejumlah Peserta Didik (PD)  melangkah ke suatu tempat. Mereka mendatangi salah satu tempat di sekolah mereka. 

PD yang sudah belajar hampir tiga tahun itu memiliki waktu belajar tinggal beberapa hari lagi. Bahkan kurang dari sepuluh hari. Tidak lama lagi mereka akan menyelesaikan pembelajaran. Jika semua persyaratan bisa dipenuhi, mereka bisa dinyatakan lulus. Setelah itu, tidak ada lagi proses pembelajaran di sekolah itu bagi mereka. 

Itu artinya, mereka akan segera meninggalkan sekolah itu.

Waktu yang sedikit itu mereka memanfaatkan sebaik-baiknya. Seakan-akan mereka tidak ingin kehilangan “kuota” waktu yang tersedia. Mungkin jika kuota itu bisa diisi ulang, mereka akan membelinya. Tetapi sayang sekali, waktu tersebut sudah dibatasi. Tidak bisa ditambah lagi.

Kecuali jika mereka tidak lulus. Mereka akan mengulang belajar di sekolah itu.

Tentu saja mereka berharap dan yakin mereka akan lulus. Kemudian mereka akan melanjutkan rencana mereka. Mereka bisa melanjutkan belajar di perguruan tinggi. Mereka juga bisa bekerja. Bahkan mereka bisa melakukan keduanya sekaligus: kuliah sambil bekerja.  Membayangkan akan segera meninggalkan sekolah itu, mereka menyempatkan mengunjungi suatu tempat yang berkesan bagi mereka. Tempat itu terletak di bagian belakang sekolah. Ada bangunan kecil terbuat dari kayu. Dindingnya terbuka. Di sekelilingnya ada hutan mangrove yang sangat lebat. Di bawah lantai bangunan itu berupa rawa pasang surut. Kadang-kadang permukaan air meninggi saat pasang.

Tempat itu tidak dirancang seperti ruang kelas biasa. Meskipun demikian, kadang-kadang seorang guru mengajak PD untuk belajar di tempat itu. Tentu suasananya beda. Ruang kelas mereka tidak dibatasi dinding. Mereka “ditemani” oleh pohon-pohon mangrove yang gagah. Daun-daun memayungi mereka. Angin semilir menyejukkan mereka. Aroma air laut menjadi “parfum” yang khas di tempat itu. Sulit ditemukan seusana seperti itu di tempat lain.

Di tempat itu mereka menikmati suasana. Mumpung masih bisa. Mereka duduk dan mengobrol ringan. Seakan mereka tidak ingin kehilangan momen seperti itu. Beberapa bulan ke depan tidak mudah bagi mereka kembali ke tempat itu. Mereka akan sudah menjadi lulusan sekolah itu. Hati mereka terasa berat meninggalkan suasana yang berkesan di tempat itu.(aa)

  1. TULISAN TERKAIT
...

Drs. Ali Arham, M.Pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah…

Selengkapnya

KATEGORI