Perayaan Perbedaan
Minggu,
13 Oktober 2024
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 69 Kali
Sambil berdiri dan bergerak ke belakang dan depan kelas, guru Bahasa Inggris itu sedang memimpin pembelajaran Kokurikuler. Tema dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) saat itu adalah Berkebinekaan Global. Peserta Didik (PD) yang dipimpin guru itu berada di Fase F atau Kelas XII.
Alokasi waktu penguatan karakter untuk PD di Fase F selama dua minggu dalam satu semester: minggu ke-9 dan ke-18. Masing-masing antara tanggal 17 - 20 September dan 18 - 22 November 2024. Semua guru Intrakurikuler menjadi Fasilitator P5 di kelas-kelas yang telah ditugaskan kepada mereka,
Cara guru itu menguatkan karakter PD adalah dengan berinteraksi secara klasikal dulu. Kegiatan inti akan dilanjutkan setelah waktu istirahat. PD diminta menyampaikan contoh-contoh perbedaan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Secara cepat PD bisa menyampaikan perbedaan agama, suku, bahasa, bangsa, dan lain-lain.
Perbedaan tidak bisa dihindari, Perbedaan itu fakta. Perbedaan tidak boleh dicela. Guru meminta agar PD bisa terus menghormati perbedaan itu. Cakupannya mulai dari kelas, sekolah, negara, dan antarbangsa di dunia. Dengan menghormati perbedaan yang dimiliki orang lain, seseorang bisa hidup bahagia. Mereka bisa menikmati kehidupan yang sejahtera.
Filosofi tentang kehidupan dalam keberagaman telah tertulis pada Lambang Negara Republik Indonesia: Bhineka Tunggal Ika. Walaupun terdiri atas latar belakang yang berbeda, bangsa Indonesia tetap bersatu. Bangsa Indonesia juga menghormati perbedaan antarbangsa di seluruh dunia.
Meminjam istilah dari Harry Darsono, Ph.D (lahir 15 Maret 1952), seorang perancang busana, instruktur Paris Academy of Fashion, serta pengajar Etika & Estetika Busana, dia mengatakan bahwa perbedaan itu perlu dirayakan.(aa)